Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gadis Indonesia Chinsonnyo Moran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Senin, 08 April 2019, 07:43 WIB
Gadis Indonesia Chinsonnyo Moran
Ilustrasi
rmol news logo Hari-hari ini Republik Rakyat Demokratik Korea sedang bersiap-siap menyambut hari kelahiran pendiri negeri itu, Kim Il Sung.

Kim Il Sung lahir pada 15 April 1912. Hari kelahirannya dikenal sebagai Hari Matahari. Ia meninggal dunia pada 8 Juli 1994

Berbagai kisah mengenai Kim Il Sung kembali diangkat, bukan hanya yang terkait dengan perjuangan dan kepahlawanannya saat merebut kemerdekaan dari penjajahan Jepang, namun juga kisah lain tentang kehidupan sehari-hari dan persahabatannya dengan berbagai negara.

Salah satu kisah yang kerap diangkat ke permukaan adalah tentang seorang wanita Indonesia yang lahir di Pyongyang pada tahun 1965.

Pada masa itu hubungan Indonesia dan Korea Utara teramat baik. Presiden Kim Il Sung dan putranya, Kim Jong Il, berkunjung ke Indonesia pada bulan April 1965.

Selain untuk menghadiri peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika, kunjungan Kim Il Sung itu juga untuk mengeratkan hubungan kedua negara.

Yang juga istimewa, kunjungan dilakukan bersamaan dengan ulang tahun KIm Il Sung yang jatuh pada tanggal 15 April.

Di sekitar masa itu, di Pyongyang, anak seorang diplomat senior Indonesia di Pyongyang lahir. Sang ayah meminta kesediaan Presiden Kim Il Sung untuk memberikan nama anak wanita itu.

Menurut Kedubes Korea Utara di Jakarta, Presiden Kim Il Sung memenuhi permintaan itu dan memberikan sang bayi nama Chinsonnyo Moran.

Chinson berarti persahabatan, nyo, perempuan, dan moran, bunga peony.

Setelah tugasnya berakhir di Pyongyang, sang diplomat senior dan keluarganya kembali ke  Jakarta.

Di tahun 1983, Moran yang sudah beranjak remaja bersama ibunya kembali ke Pyongyang. Kali ini untuk menghadiri ulang tahun ke-35 negara itu.

Sebelum berangkat ke Korea Utara, Moran menyampaikan keinginannya untuk melihat tanah kelahirannya. Presiden Kim Il Sung yang mendengarkan keinginan itu menginstruksikan para pejabat terkait untuk mengundang dia dan ibunya dan memperlakukan mereka dengan baik.

Kim Il Sung bertemu dengan gadis itu dan ibunya pada 10 September 1983, sehari setelah puncak perayaan ulang tahun Korea Utara. Moran dan ibunya hadir bersama lebih dari 110 orang yang hari itu mendapatkan undangan khusus dari Kim Il Sung.

Moran, ibunya dan Kim Il Sung berfoto bersama. Cetakan foto itu yang dibingkai indah diberikan kepada mereka untuk dibawa kembali ke Indonesia sebagai tanda persahabatan abadi.

Tujuh tahun kemudian, Moran menikah. Mendengar kabar pernikahan itu, Presiden Kim Il Sung mengirimkan hadiah pernikahan untuknya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA