Jubir Kementerian Kesehatan Houthi, Youssef al-Hadrii menyebutkan, serangan udara itu mengakibatkan 11 orang warga sipil tewas, dan melukai sedikitnya 39 orang.
Hadrii menambahkan, sebagian besar korban tewas adalah anak-anak sekolah. Pasalnya, serangan udara itu menyasar permukiman warga dan sekolah yang ada di lokasi tersebut.
Sementara, Associated Press menyebut korban tewas akibat serangan udara itu mencapai 13 orang, termasuk 7 anak-anak. Sedangkan korban luka akibat serangan itu mencapai 100 orang lebih.
"Semuanya histeris, sebagian lain menangis dan berteriak karena panik. Situasinya sangat mengerikan, di mana ada 2.100 manusia di sekolah," kata Kepala Sekolah Al Raei, Fatehiya Kahlani, seperti dikutip dari
Al Jazeera, Senin (8/4).
"Sejumlah siswa terbunuh, dan banyak lainnya terluka yang kini dilarikan ke rumah sakit akibat serangan misil itu. Bangunan sekolah juga rusak," imbuhnya.
Sementara, seorang siswa bernama Ali Ahmed menggambarkan situasi ketika serangan itu menghantam sekolahnya.
"Kami tiba-tiba mendengar pesawat tempur ketika ada di sekolah. Kami kemudian mendengar serangan pertama. Kami mencoba tenang. Kemudian datang serangan kedua dan ketiga, yang jauh lebih kuat lagi," tuturnya.
"Bangunan itu rusak, dan kami terluka akibat pecahan kaca. Ketika serangan keempat datang, kami panik dan melarikan diri," imbuh Ahmed.
Sementara, Koalisi Militer Saudi-UEA mengklaim serangannya menyasar kamp militer Houthi di kawasan Sawan, pinggiran Sanaa. Namun mereka tidak menyampaikan jumlah korban akibat serangan itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: