Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tolak Presiden Sementara Aljazair, Demonstran Disemprot Meriam Air

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 09 April 2019, 23:35 WIB
Tolak Presiden Sementara Aljazair, Demonstran Disemprot Meriam Air
Bentrok di Aljazair/AFP
rmol news logo Ribuan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di tengah aksi protes atas penunjukkan presiden sementara Aljazair (Selasa, 9/4).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
 
Polisi di ibukota Aljazair menembakkan gas air mata dan meriam air kepada ribuan orang yang turun ke jalanan. Mereka menolak penunjukan presiden sementara yang baru karena merupakan bagian dari perintah yang ingin mereka singkirkan.
 
Aksi tersebut terjadi ketika parlemen Aljazair secara resmi mengukuhkan Ketua Majelis Tinggi Abdelkader Bensalah sebagai pelaksana tugas presiden selama 90 hari ke depan untuk menggantikan Abdelaziz Bouteflika, yang mengundurkan diri pekan lalu.
 
Bouteflika akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya setelah dua dekade berkuasa akibat gelombang protes yang terjadi sejak Februari lalu.
 
Al Jazeera memuat, pasukan keamanan bergerak ke arah ribuan pengunjuk rasa yang meneriakkan seruan "keluar dengan sistem". Polisi kemudian menyemprotkan gas air mata dan meriam air kepada pengunjuk rasa untuk membubarkan kerumunan.
 
Sementara itu, penunjukkan Bensalah sesuai dengan konstitusi Aljazair. Tetapi para pengunjuk rasa merasa tidak puas dengan langkah tersebut karena Bensalah adalah sekutu kunci Bouteflika dan orang dalam yang berpengalaman dalam bisnis.
 
Penunjukkan presiden sementara itu akan memungkinkan Aljazair untuk menyelenggarakan pemilihan.
 
Bensalah, yang tidak dapat mencalonkan diri dalam pemilihan presiden, tidak mendapat dukungan dari partai-partai oposisi, yang abstain dari sesi di parlemen.
 
"Saya diharuskan oleh tugas nasional untuk mengambil tanggung jawab yang berat ini untuk mengarahkan transisi yang akan memungkinkan rakyat Aljazair untuk menjalankan kedaulatannya," kata Bensalah.
 
Kekhawatiran pengunjuk rasa di Aljazair itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, Bensalah adalah salah satu dari tiga tokoh yang ditunjuk oleh Bouteflika ke posisi penting negara tersebut. Paa pengunjuk rasa menjuluki mereka istilah "tiga B" karena nama mereka yang diawali huruf B.
 
Sosok lain yang termasuk tiga B itu adalah Noureddine Bedoui, yang ditunjuk bulan lalu sebagai kepala pemerintahan, serta Tayeb Belaiz yang memegang jabatan kepala Dewan Konstitusi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA