Dia mengaku terkejut melihat kondisi putranya setelah penangkapannya di London Kamis kemarin (18/4).
Shipton dilaporkan mengunjungi Assange setiap Natal di kedutaan Ekuador di London setelah dia mencari perlindungan di sana pada tahun 2012.
"DFAT (Departemen Luar Negeri) dan perdana menteri harus dengan cara yang bernuansa melakukan sesuatu," kata Shipton kepada Melbourne
Sunday Herald Sun akhir pekan ini (Minggu, 14/4).
"Itu bisa diselesaikan hanya untuk kepuasan semua. Ada beberapa pembicaraan dalam pertemuan antara seorang senator dan seorang pejabat senior DFAT untuk mengekstradisi Julian ke Australia," sambungnya seperti dimuat
AFP.
Shipton mengatakan, dia terkejut melihat keadaan putranya ketika ditangkap kemarin.
"Saya melihatnya, cara mereka menyeretnya menuruni tangga, polisi, dia tidak terlihat baik. Saya berusia 74 dan saya terlihat lebih baik darinya dan dia 47 tahun. Ini sangat mengejutkan," katanya.
"Selama berbulan-bulan dia hidup seperti tahanan keamanan tinggi, dia bahkan tidak bisa pergi ke toilet. Ada kamera yang mengawasi setiap gerakannya," sambungnya.
Sebelumnya pada Jumat (12/4), Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa Assange tidak akan menerima perlakuan khusus dari Canberra.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.