Langkah itu dipastikan ketika lebih dari 100 hakim yang tergabung dalam "The Magistrates Club" melakukan protes di luar Kementerian Kehakiman Aljazair pada hari Sabtu (13/4).
"The Magistrates Club telah memutuskan untuk memboikot tugas mengawasi pemilihan presiden," kata Saad Eddine Merzoug, seorang hakim dari El Oued di tenggara negara itu.
Merzoug mengatakan klub baru itu memiliki anggota di setiap pengadilan di negara itu, tanpa menyebutkan angka.
Para pemrotes sebelumnya telah mengadakan aksi unjuk rasa besar yang menyerukan sekutu presiden yang digulingkan Abdelaziz Bouteflika untuk mundur setelah pemimpin veteran itu mengundurkan diri awal bulan ini.
Mereka juga menolak penetapan pemilu 4 Juli mendatang dengan alasan bahwa pemilihan tidak dapat bebas dan adil jika diselenggarakan di bawah kerangka kerja yudisial dan institusi yang sama dari pemerintah Bouteflika.
Pemimpin sementara Abdelkader Bensalah telah berjanji memberikan suara "transparan" tetapi para pemrotes telah meminta dia untuk meninggalkan jabatannya karena merupakan sekutu dekat Bouteflika.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: