Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tes DNA Buktikan Pemimpin ISIS Filipina Meninggal Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 14 April 2019, 22:35 WIB
Tes DNA Buktikan Pemimpin ISIS Filipina Meninggal Dunia
ISIS/Net
rmol news logo Pemimpin kelompok militan ISIS di Filipina yang dikenal sebagai "Abu Dar" dikonfirmasi meninggal dunia setelah operasi militer berbulan-bulan.

Tes DNA telah mengkonfirmasi kematian Abu Dar, pemimpin terakhir dari Kelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS.

"Itu berarti bahwa pemimpin ISIS yang memproklamirkan diri sudah mati. Sementara itu kelompoknya tidak memiliki pemimpin dan mereka juga tersebar setelah operasi yang berhasil oleh tentara," kata Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana seperti dimuat The Guardian.

Nama asli Abu Dar sendiri adalah Benito Marohombsar. Dia meninggal di tangan tentara Filipina pada bulan Maret lalu setelah bentrokan di kota Tuburan dekat Marawi.

Namun kematiannya sempat diragukan, sehingga tes DNA pun dilakukan.

"Rekan-rekan Amerika Serikat kami mengkonfirmasi kematiannya," kata komandan Marawi Kolonel Romeo Brawner.

Abu Dar diketahui membantu merencanakan pengepungan berdarah Marawi pada tahun 2017 bersamaan dengan terbunuhnya pemimpin ISIS Isnilon Hapilon dan para pemimpin Kelompok Maute Omar dan Abdullah Maute.

Pertempuran untuk mengendalikan kota menyebabkan bentrokan selama lima bulan yang meratakan pusat kota Marawi, yang hingga hari ini praktis tidak tersentuh di tengah penundaan upaya rehabilitasi.

Abu Dar melarikan diri ke gunung setelah pengepungan tetapi terus merekrut dan melatih para pejuang.

Militer Fililina kemudian melancarkan operasi besar-besaran untuk memburunya yang menyebabkan ribuan penduduk sipil mengungsi serta memicu keprihatinan kemanusiaan.

Bentrokan di Tuburan terjadi beberapa minggu setelah militer menyerbu kampnya di kota Sultan Dumalundong. Jasad Abu Dar ditemukan ditinggalkan di samping sampah.

Jasadnya ditemukan dengan luka tembak di punggungnya yang fatal.

“Mereka berusaha melarikan diri dan mungkin karena dia (Abu Dar) sudah mati, dia tertinggal. Ketika kami menemukan mayat itu, kami melihat wajahnya terbakar, mungkin jadi kami tidak akan mengenalinya," kata Brawner. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA