Bukan tanpa alasan, para ahli mengatakan, Australia harus memperhatikan pemilu di Indonesia karena negeri kanguru perlu mengetahui negara tetangganya.
"Ini pertanyaan untuk mengetahui tetangga Anda," kata Profesor Colin Brown dari Griffith University.
"Jika Anda ingin hubungan yang baik dengan seseorang, Anda perlu tahu sesuatu tentang mereka," jelasnya.
Brown lebih lanjut menilai, petahana Joko Widodo telah menjadi sekutu Australia dalam banyak hal termasuk kontrol perbatasan.
Sementara lawannya, Prabowo Subianto tidak memiliki rekam jejak sebagai pemimpin politik, namun juga membawa pendekatan nasionalis.
“Salah satu frasa yang dia (Prabowo) gunakan dalam kampanyenya adalah 'Membuat Indonesia hebat kembali'. Dia seperti Trump dalam beberapa hal," tandasnya seperti dimuat 9 News Australia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: