Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dinilai Sembrono, Korut Minta Menlu AS Keluar Dari Perundingan Nuklir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 18 April 2019, 19:20 WIB
Dinilai Sembrono, Korut Minta Menlu AS Keluar Dari Perundingan Nuklir
Mike Pompeo/Net
rmol news logo Korea Utara menuntut agar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo dikeluarkan dari perundingan nuklir antara kedua negara. Bukan tanpa alasan, Korea Utara menilai bahwa Pompeo kerap berbicara omong kosong dan ceroboh.

Korea Utara juga menilai bahwa pembicaraan nuklir lebih lanjut antara Korea Utara dan Amerika Serikat akan buruk jika Pompeo tetap terlibat.

Pompeo sendiri diketahui mengunjungi Korea Utara sebanyak empat kali pada tahun lalu. Kunjungan itu merupakan bagian dari upaya membuka jalan pertemuan tingkat tinggi antara pemimpin Korea Utaa Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Pekan lalu, selama sidang subkomite Senat Amerika Serikat, Pompeo ditanya apakah dia akan setuju dengan deskripsi bahwa Kim Jong Un adalah "tiran". Pompeo menjawab "ya".

"Tentu, saya yakin saya sudah mengatakan itu," kata Pompeo pada saat itu seperti dimuat BBC.

Komentar Pompeo ini disambut dengan reaksi keras dari pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara Kwon Jong Gun, yang mengatakan bahwa Pompeo mengeluarkan komentar sembrono.

"Menyakiti martabat kepemimpinan tertinggi kita, untuk mengungkap karakter kejamnya," kata Kwon.

Dia juga menyalahkan Pompeo atas berakhirnya KTT Hanoi secara tiba-tiba sebelum jadwal yang ditetapkan serta tidak menghasilkan kesepakatan apapun.

Kemudian pada hari ini (Kamis, 18/4), Kwon mengatakan bahwa jika Pompeo akan terlibat dalam pembicaraan lebih lanjut, maka akan memperburuk pembicaraan.

"Bahkan dalam kasus kemungkinan dimulainya kembali dialog dengan Amerika Serikat, saya berharap rekan dialog kami bukan Pompeo tetapi (orang lain) yang lebih berhati-hati dan matang dalam berkomunikasi dengan kami," kata Kwon, menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA