Hal itu diungkapkan oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (Sabtu, 20/4).
Kelompok pengawas yang berbasis di Inggris itu mengatakan, para gerilyawan tersebut menyerang provinsi Homs dan Deir al-Zour.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, militan ISIS telah membunuh 27 pasukan pemerintah dan sekutu milisi di gurun di timur provinsi Homs sejak Kamis pekan ini.
Sementara itu, delapan lainnya tewas di provinsi Deir al-Zour pada Kamis malam.
Kepala observatorium Rami Abdel Rahman menggambarkannya sebagai serangan terbesar dan korban tewas tertinggi di antara pasukan rezim sejak kekhalifahan dinyatakan dikalahkan
Setidaknya enam militan ISIS juga tewas dalam bentrokan itu.
Serangan itu dilaporkan terjadi setelah sebelumnya ada laporan bahwa sejumlah militan ISIS melarikan diri ke padang pasir dari Baghuz yang merupakan benteng terakhir mereka.
Daerah itu telah dinyatakan "dibebaskan" oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi pada 23 Maret lalu.
Meskipun deklarasi tersebut menandai kemenangan teritorial terakhir atas kekhalifahan kelompok itu, namun para ahli memperingatkan bahwa hal itu tidak berarti akhir dari ISIS atau ideologinya.
Ribuan pejuang dan keluarga mereka ditangkap dari Baghuz, termasuk warga negara asing, tetap di kamp-kamp di dekatnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: