Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Iran: Saya Tidak Berpikir Trump Menginginkan Perang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 25 April 2019, 17:16 WIB
Menlu Iran: Saya Tidak Berpikir Trump Menginginkan Perang
Javad Zarif/Net
rmol news logo Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengaku tidak percaya bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump menginginkan perang dengan Iran.

"Saya tidak berpikir dia (Trump) menginginkan perang," kata Zarif dalam sebuah wawancara di misi Iran ke PBB di New York, seperti dimuat Reuters pada Rabu (24/4).

Tetapi, sambungnya, Trump dapat mungkin dipancing ke dalam konflik.

Zarif mengatakan "tim-B", yakni Penasihat Keamanan Trump John Bolton dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dapat mendorong Trump ke dalam konflik dengan Teheran.

"Mereka yang telah merancang kebijakan yang dikejar tidak hanya menginginkan solusi yang dinegosiasikan. Tetapi izinkan saya menjelaskan bahwa Iran tidak mencari konfrontasi, tetapi tidak akan luput membela diri," tegasnya.

Diketahui bahwa ketegangan antara Teheran dan Washington telah meningkat sejak pemerintahan Trump menarik diri tahun lalu dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran dan mulai menaikkan sanksi.

Hubungan semakin diperburuk ketika awal bulan ini, Amerika Serikat memasukkan daftar hitam Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) elit Iran dan menuntut pembeli menghentikan pembelian minyak Iran pada Mei mendatang jika tidak ingin menghadapi sanksi Amerika Serikat.

Zarif sendiri mengatakan Iran akan bertindak dengan hati-hati dalam menanggapi apa yang dia lihat sebagai kebijakan berbahaya oleh Amerika Serikat.

Dalam satu contoh, dia mengatakan Iran masih akan membiarkan kapal perang Amerika Serikat melewati Selat Hormuz, arteri minyak paling penting di dunia.

Zarif menyebut keputusan soal IRGC tidak masuk akal, tetapi dia menyebut bahwa Iran tidak berencana untuk menanggapi secara militer kecuali Amerika Serikat mengubah aturan keterlibatan.

"Kami akan melakukan kehati-hatian tetapi itu tidak berarti bahwa jika Amerika Serikat mengubah aturan permainan, atau mengubah aturan keterlibatan, itu akan bisa lolos dengan itu," kata Zarif, seperti dilansir Al Jazeera. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA