Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jadi Dubes Perancis, Eks Jubir Kemlu Ini Target Kerjasama Ekonomi 5 Miliar Dolar AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 28 April 2019, 09:41 WIB
Jadi Dubes Perancis, Eks Jubir Kemlu Ini Target Kerjasama Ekonomi 5 Miliar Dolar AS
Arrmanatha Christiawan Nasir/RMOL
rmol news logo Jurubicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arrmanatha Christiawan Nasir segera menempati posisi barunya sebagai Duta Besar untuk Republik Perancis merangkap Kepangeranan Andorra, Keharyapatihan Monaco, dan UNESCO.

Ia telah dilantik di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (7/1) lalu.

Dalam kesempatan Media Gathering Kejubiran Kemlu 2019 di Hotel Aston Bogor, Arrmanatha atau akrab disapa Tata menilai peluang kerjasama ekonomi dengan Perancis belum maksimal dimanfaatkan.
 
Ia mencatat, pada tahun 2015, pemerintah Indonesia menargetkan kerja sama ekonomi dengan Perancis mencapai 5 miliar dolar AS. Namun hingga tahun 2018, target ini tak jua tercapai.

"Tahun 2018, perdagangan kita baru 2,6 miliar dolar AS, baru separuh. Padahal kita merupakan dua negara besar yang masuk sebagai G20, tapi baru segini hubungan ekonomi kita. Jadi belum benar-benar semua peluang ini dimanfaatkan," tuturnya.

Ia ingin kerjasama kedua negarabisa lebih dikembangkan, khususnya dalam konteks e-commerce dan ekonomi kreatif. Sebab, untuk diketahui, Perancis merupakan negara produsen game terbesar kedua di dunia.

"Itu peluang yang bisa kembangkan di Indonesia, pasar yang cukup besar. Tapi bukan menutup Indonesia juga memiliki banyak talenta-talenta anak milenial sebisa menjadi programmer," terangnya.

Dengan sasaran ini diharapkan target 5 miliar dolar AS kerjasama perdagangan dua negara bisa tercapai.

"Kita tetap berusaha untuk mencapai target tersebut secepat mungkin," paparnya.

Terlebih lanjut Tata, tahun depan adalah 70 tahun hubungan kedua negara, sehingga menjadi momentum untuk lebih dekat lagi dengan Perancis.

"Pada akhirnya hubungan yang baik di tingkat politik, di tingkat bilateral ini harus di translate untuk mendapatkan manfaat bagi rakyat kedua negara," imbuhnya.

Tak hanya itu, menurut Tata, peluang investasi juga menjadi perhatiannya. Saat ini investasi dari Perancis ke Indonesia masih sekitar 5 juta dolar AS US dolar, masih terbilang kecil. Padahal minat perusahaan Perancis cukup besar untuk berinvestasi di Indonesia.

“Intinya yang secara keseluruhan potensi dan peluang sangat besar untuk meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara, itu yang harus rencana saya selama saya di sana akan fokuskan dan kita dorong,” jelasnya.

Ia juga akan maksimal memperkenalkan pariwisata Indonesia di Perancis.

"Kalau kita jalan-jalan di Perancis mungkin tidak semua orang sudah tahu mengenai Indonesia. Jadi ini juga yang ingin terus kita dorong people to people," lanjutnya.

Data kemlu RI,  jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di Perancis berkisar 5-6 ribu jiwa. Demikian pula ada peningkatan jumlah restoran Indonesia termasuk tingkat pelajar.

“Ini yang terus kita dorong tidak saja dalam konteks melalui pariwisata, tetapi juga pertukaran pelajar dan lain sebagainya," tandasnya.

Acara perpisahan yang dikemas Media Gathering ini juga dihadiri Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) yang turut dilantik sebagai Dubes Indonesia untuk Ankara Turki. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA