Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Trump: Arab Saudi Membeli Banyak Hal Dari AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 29 April 2019, 07:59 WIB
Trump: Arab Saudi Membeli Banyak Hal Dari AS
Trump/Net
rmol news logo Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan kembali dukungannya untuk Arab Saudi pada rapat umum "Make America Great Again" (MAGA) akhir pekan kemarin.

Selama rapat umum dengan para pendukungnya di Green Bay, Wisconsin, Trump mengindikasikan bahwa dia akan tetap menjadi pendukung setia pemerintah Saudi, sebagian besar karena pembelian Riyadh dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.

"Mereka tidak punya apa-apa selain uang tunai, kan?" kata Trump dalam pidatonya. "Mereka membeli banyak dari kita, 450 miliar dolar AS yang mereka beli," sambungnya.

"Anda memiliki orang-orang yang ingin memotong Arab Saudi. Saya tidak ingin kehilangan mereka," katanya.

Tidak jelas dari mana Trump menarik angka 450 miliar dolar AS. Namun PolitiFact, sebuah situs web pengecekan fakta, sebelumnya telah menilai klaim tersebut sebagai "Celana Terbakar".

Dalam kesempatan yang sama, Trump menjelaskan panggilan telepon baru-baru ini dengan Raja Saudi Salman di mana dia menuntut lebih banyak uang dari negara kaya minyak itu sebagai imbalan atas pertahanan yang disediakan Amerika Serikat.

"Kami kehilangan $ 4,5 miliar pada sebuah negara untuk membela mereka, dan mereka kaya," kata Trump.

"Jadi saya menelepon mereka. Saya berkata, dengarkan, tidak baik. Mereka dalam keadaan terkejut karena mereka tidak pernah mendapat panggilan seperti ini dalam 25 tahun, kan," katanya ketika kerumunan bersorak.

Trump melanjutkan, "Saya katakan kita kehilangan 4,5 miliar dolar AS setiap tahun, kita tidak bisa melakukan ini lagi. Ini gila. Dia (Raja Salman) menjadi sangat marah, mengatakan ini tidak adil. Saya katakan, tentu saja," jelasnya seperti dimuat Al Jazeera. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA