Tepat pukul 17:00 waktu setempat, Kaisar Akihito yang berusia 85 tahun akan secara resmi turun tahta. Upacara turun tahta sendiri akan berlangsung selama 10 menit di Matsu-no-Ma atau Kamar Pine, yang dianggap sebagai aula paling elegan di Istana Kekaisaran yang mewah.
Ritual itu akan dilakukan di hadapan regalia kekaisaran, yakni pedang dan permata kuno yang dianggap sebagai bukti penting dari legitimasi seorang kaisar.
Namun, Naruhito tidak akan menjadi kaisar Jepang sampai pukul malam. Dalam serangkaian upacara khidmat, Akihito akan menyerahkan kekaisaran kepada Naruhito yang berusia 59 tahun.
Dia akan "mewarisi" regalia pada upacara kedua pada hari Rabu (1/5) pukul 10.30 pagi waktu setempat sebelum membuat pernyataan publik resmi pertamanya tak lama setelah itu sebagai kaisar Jepang yang baru. Dia akan memulai era baru yang disebut Reiwa atau "harmoni yang indah".
Dikabarkan
Channel News Asia, upacara penobatan publik yang lebih mewah dan dihadiri oleh para pemimpin dunia akan berlangsung pada 22 Oktober mendatang.
Selama menjadi kaisar Jepang, Akihito telah berupaya memodernisasi keluarga kekaisaran di Jepang yang memiliki posisi sensitif, mengingat peran yang dimainkan ayahnya Hirohito di masa lalu.
Dia dan istrinya, Permaisuri Michiko, kerap dipuji atas sentuhan populer, terutama dalam menghibur orang-orang yang terkena dampak gempa bumi, tsunami dan krisis nuklir 2011 yang menghancurkan seluruh petak-petak di Jepang timur dan menewaskan ribuan orang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: