Hal itu mengejutkan, karena merupakan kontak yang langka antara Doha dan negara-negara yang memboikotnya.
Kantor berita pemerintah Bahrain dalam laporan yang dirilis pada Selasa (7/5) mengakui komunikasi antara keduanya. Komunikasi itu merupakan panggilan terbatas dan untuk salam Ramadhan.
Dikabarkan
Al Jazeera, menurut Menteri Urusan Kabinet Bahrain, hal itu tidak mewakili posisi resmi Kerajaan Bahrain dan tidak akan mempengaruhi komitmennya dengan Arab Saudi, Uni Emorat Arab (UEA) dan Mesir.
Untuk diketahui, sejak Juni 2017, Bahrain, Mesir, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi telah memberlakukan embargo diplomatik dan komersial di Qatar. Negara-negara itu menuduh Qatar mendukung terorisme.
Tuduhan itu disangkal keras oleh Qatar. Doha menggambarkan embargo yang sedang berlangsung sebagai pelanggaran hukum internasional.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: