Wapres Argentina Motivasi Anak Disabilitas Indonesia Dari Kisah Hidupnya

Dalam kunjungannya itu, Michetti disambut oleh Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita yang diiringi alunan musik angklung persembahan anak-anak Balai Besar Rehabilitasi Vokalisonal Penyandang Disabilitas Cibinong, Bogor.

Dalam sesi sambutannya, Michetti menceritakan dirinya pernah mengalami kecelakaan dan lumpuh, sempat putus asa, namun ia memilih bangkit dan menemukan kembali semangat dalam dirinya meskipun harus beraktivitas di atas kursi roda.

Michetti bercerita, pada Tahun 1994 saat pergi ke desa orang tuanya bersama suami dan anaknya yang berusia dua tahun, saat hari menjelang senja, ia dan suami berkendara mobil hendak menjemput anaknya yang berjalan-jalan bersama orangtua Michetti. Dalam perjalanan itu Michetti yang duduk di belakang kemudi mengalami kecelakaan dan mengalami cidera di tulang belakang.

"Saya mengalami kelumpuhan di separuh badan saya ke bawah.Saat saya dibawa ke rumah sakit setelah mengalami kecelakaan, waktu itu untuk pertama kalinya wajah ayah saya kaget, khawatir, dan sedih. Tapi saya sampaikan ayah jangan takut. Saya tetap bahagia walaupun saya di atas kursi roda," ungkap Michetti dalam sambutannya itu, melalui keterangan tertulis yang diterima, Rabu (8/5) malam.

Obsesi terbesarnya saat itu adalah dapat bekerja secara mandiri, dengan kondisi pasca kecelakaan tersebut Michetti berhasil menggali semangat yang datang dari diri sendiri dan keluarga yang memperlakukannya tanpa perbedaan antara penyandang disabilitas dan non disabilitas, hingga akhirnya ia tetap bersemangat dengan kursi roda yang membantunya kemanapun berjalan dan pergi.

"Keadaan setiap orang pasti berbeda-beda. Sebenarnya itu adalah faktor eksternal. Yang terpenting adalah dari dalam diri kita sendiri jangan patah semangat, terus berjuang. Kalau sudah punya hal ini tidak ada yang bisa mengalahkan kita," tuturnya disambut tepuk tangan hadirin.

Menyimak cerita Michetti, Mensos Agus mengatakan pencapaian Michetti sebagai Wakil Presiden Argentina menjadi inspirasi bagi semua pihak bahwa hal dasar yang diperlukan penyandang disabilitas adalah kesempatan dan perlakuan yang sama sebagai manusia dan sebagai warga negara untuk mengaktualisasikan diri dan membuktikan diri ditengah masyarakat.

"Saya berharap kesuksesan beliau bisa menjadi motivasi penyandang disabilitas tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia bahwa perbedaan antara ability dan disability sekarang sudah tidak ada. Perbedaan itu sudah buyar manakala semangat terus menyala untuk mengalahkan keterbatasan yang dimiliki," terang Menteri Agus.

Tampak mendampingi Mensos adalah Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Edi Suharto, Sekretaris Jenderal HArtono Laras, Inspektur Jenderal Dadang Iskandar, Staf Khusus Menteri Sosial Febri Hendri, Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Rahmat Koesnadi dan Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sonny W. Manalu.