Klaim ISIS muncul pasca bentrokan yang terjadi antara pemberontak bersenjata dan pasukan keamanan di wilayah Kashmir bagian India yang disengketakan di mana seorang pejuang yang diduga memiliki ikatan dengan ISIS meninggal dunia pada Jumat (10/5).
Kantor Berita
Amaq yang berafiliasi dengan ISIS, seperti dimuat
Al Jazeera, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyebut provinsi baru itu sebagai "Wilayah Hind".
Mereka juga mengklaim kelompok itu menimbulkan korban pada tentara India di kota Amshipora di distrik Shopian yang dikelola pemerintah Kashmir di India.
Pernyataan ISIS itu selaras drngan pernyataan polisi India pada hari Jumat (10/5) bahwa seorang pemberontak bersenjata bernama Ishfaq Ahmad Sofi terbunuh dalam sebuah pertemuan di Shopian.
Kepolisian Kashmir menilai, klaim ISIS tersebut tidak lain adalah bentuk propaganda.
"Ini adalah propaganda murni. Bagian militan ISIS telah berakhir di Kashmir sepenuhnya. Namun, kecenderungan ideologis ada di sana sampai batas tertentu," kata seorang pejabat senior kepolisian anonim di Kashmir yang dikelola India kepada
Al Jazeera.
Dia menambahkan, Sofi adalah pejuang ISIS terakhir di Kashmir.
"Satu lagi ada di sana tetapi dia bergabung dengan kelompok bersenjata lain," katanya.
Sementara itu, direktur SITE Intel Group yang melacak pejuang bersenjata, Rita Katz, mengatakan kepada
Reuters bahwa klaim ISIS tidak boleh diremehkan.
"Pembentukan sebuah 'provinsi' di wilayah di mana tidak ada yang menyerupai pemerintahan yang sebenarnya adalah tidak masuk akal, tetapi tidak boleh dihapuskan," kata Katz.
"Dunia mungkin mengarahkan pandangannya pada perkembangan-perkembangan ini, tetapi bagi para jihadis di wilayah-wilayah yang rentan, ini adalah isyarat yang signifikan untuk membantu meletakkan dasar dalam membangun kembali peta 'kekhalifahan' ISIS," tambahnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: