Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wujudkan Kedamaian, Masyarakat ASEAN Sepakati Pentingnya Kampanye Moderasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 13 Mei 2019, 17:24 WIB
Wujudkan Kedamaian, Masyarakat ASEAN Sepakati Pentingnya Kampanye Moderasi
Ketua Senior Official Meeting on Youth (SOMY) Asrorun Niam Sholeh (kiri)/Net
rmol news logo . Ketua Senior Official Meeting on Youth (SOMY) Asrorun Niam Sholeh mengatakan, masyarakat ASEAN memiliki komitmen untuk mempromosikan budaya yang mendorong moderasi (pengurangan kekerasan).

"Masalah kebencian dan radikalisme yang didasarkan pada agama, etnisitas dan identitas kelompok menjadi keprihatinan kita semua sesama negara ASEAN, dan memperoleh perhatian bersama untuk penyelesaian," tegas Niam di sela-sela acara pertemuan Working Group on Culture of Prevention, di Chiang Mai, Thailand, Senin (13/5), seperti dalam keterangan tertulis.

Di samping masalah radikalisme, masalah yang disoroti adalah tentang cyberbullying yang sudah pada taraf membahayakan kohesi sosial. Juga tentang masalah narkotika dan zat adiktif yang membahayakan generasi muda.

"Salah satu solusi yang disepakati adalah mempromosikan nilai moderasi dan membangun literasi di berbagai bidang dan aspek kehidupan sosial kemasyarakatan, serta mencegah merajalelanya hoax, perundungan berbasis siber (cyberbullying) dan radikalisme. Di samping langkah pencegahan, forum juga menyampaikan perlunya mengambil langkah penindakan," tegas Deputi kepemudaan Kemenpora ini.

"Rapat juga menilai pentingnya fokus kampanye mempromosikan literasi media untuk memerangi fakenews," jelas Niam menambahkan.

Untuk membangun harmoni dan moderasi di kalangan kaum muda, Indonesia menyampaikan akan melaksanakan pertemuan pemuda antar agama melaui Asean Interfaith Youth Camp.

"Kami siap me-lead kegiatan dialog pemuda antaragama untuk meningkatkan kesepahaman dan menimalkan kecurigaaan serta ketegangan karena perbedaan agama. InsyaAllah dilaksanakan di Mataram pada Juni mendatang," ujar Niam.

Pertemuan Working Group on Culture of Prevention ini dilaksanakan untuk kedua kali, sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat ASEAN yang damai, inklusif, tangguh, sehat dan harmonis.

Dalam forum ASEAN Summit pada 2017 yang lalu, para pemimpinan negara ASEAN mengadopsi ASEAN Declaration of the Culture of Prevention (CoP) for a Peaceful, Inclusive, Resilient, Healthy and Harmonious Society. Deklarasi ini menitikberatkan pada inisiatif pemegang kebijakan dan pendekatan partisipatif dalam upaya menjaga perdamaian dan stabilitas di ASEAN.

Hadir dalam pertemuan ini delegasi dari seluruh anggota ASEAN ditambah para chairman di lingkungan ASEAN, seperti SOMY, SOM-ED, SOMS, ACDM, ASOEN, COM dan COCI. Delegasi dari Indonesia berasal dari Kementerian Luar Negeri yang dipimpin Direktur Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN Riaz Saehu, Kemenpora yang dihadiri oleh Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh sebagai Ketua ASEAN SOMY serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dihadiri Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid sebagai Ketua ASEAN Committe on Culture and Information (COCI). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA