Diketahui bahwa hubungan kedua negara telah memburuk sejak sebuah perusahaan Kanada mengirim sekitar 100 kontainer pengiriman yang termasuk sampah busuk berlabel salah didaur ulang ke pelabuhan Filipina pada tahun 2013 dan 2014.
Manila kemudian menetapkan tenggat waktu 15 Mei tahun ini bagi Kanada untuk mengambilnya kembali setelah Presiden Rodrigo Duterte mengkritik Ottawa atas masalah itu bulan lalu.
Sejak itu Kanada mengatakan sedang berupaya mengatur pengembalian kontainer itu. Tetapi belum mengatakan kapan tepatnya itu akan terjadi.
Kemudian pada Kamis (16/5), Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin mengatakan, surat-surat yang memanggil duta besar dan konsul ke Kanada telah dikirim dan para diplomat.
"Kanada melewatkan tenggat waktu 15 Mei. Dan kami akan mempertahankan kehadiran diplomatik yang berkurang di Kanada sampai sampahnya terikat dengan kapal di sana," tulis Locsin di Twitter.
Sementara itu, Duterte dalam pidatonya April lalu mengancam untuk secara sepihak mengirimkan sampah kembali ke Kanada.
"Ayo melawan Kanada. Saya akan menyatakan perang melawan mereka," kata Duterte seperti dimuat
Al Jazeera.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: