Dilansir dari
RT Arabic, Senin (27/5), hal itu disampaikan oleh Richard N. Cooper, Pelaksana Menteri Luar Negeri AS tahun 1980, saat wawancara ekslusif dengan Kantor Berita Mehr Iran.
"Menaikkan bea cukai pada sejumlah produk asal China seperti mobil, akan sangat berdampak pada hubungan perdagangan kedua negara," ujarnya.
Cooper menambahkan, dalam Pilpres 2020 nanti pemilih Amerika akan mementingkan isu ekonomi daripada isu politik semata. "Dan kondisi ekonomi Amerika Serikat saat ini menjadi poin negatif bagi Trump," jelasnya.
Menurutnya, masalah sensitif semacam kondisi perekonomian seperti itu bisa menyebabkan kekalahan bagi Trump dalam Pilpres mendatang.
Namun demikian, Cooper meyakini hubungan antara AS dan China tidak akan semakin memburut. Ia menyebutkan, pejabat dari masing-masing negara mencari solusi terbaik untuk mengakhiri krisis tersebut.
Richard N. Cooper adalah ekonom dan politikus Amerika Serikat. Ia pernah menjabat sebagai Pelaksana Menteri Luar Negeri Paman Sam selama beberapa jam saja yaitu pada 3 Mei 1980.
Selanjutnya, Cooper juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Ekonomi pada tahun 1977 sampai 1981. Sementara tahun 1995 sampai 1997, Cooper menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Intelijen Nasional (NIC).
Saat ini, pria kelahiran 14 Juni 1934 tersebut menyibukkan diri sebagai dosen ilmu ekonomi dan politik di sejumlah perguruan tinggi di AS.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.