Menurut pria yang akrab disapa Tun Mahathir itu, penggunaan emas sebagai mata uang perdagangan akan lebih stabil dibanding mata uang yang berlaku saat ini.
"Kita dapat melakukan banyak penyelesaian menggunakan mata uang (baru) itu. Mata uang itu harus dipatok ke mata uang lokal sebagai nilai tukar, yang merupakan sesuatu yang dapat dikaitkan dengan performa negara," ujarnya saat bicara di Konferensi Nikkei Future of Asia di Tokyo, Jepang, seperti dikutip dari CNA, Kamis (30/5).
"Dengan begitu kita tahu berapa banyak kita berutang, berapa banyak kita harus membayar dalam mata uang khusus Asia Timur," imbuhnya.
Lebih lanjut, Tun Mahathir juga menilai penggunaan dolar Amerika Serikat sebagai mata uang perdagangan global penuh dengan manipulasi. Penilaian itu berdasarkan pada fakta ketika satu negara dilanda krisis maka akan berdampak pada negara lain.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: