Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sekjen PBB: Multilateralisme Atau Perang Dingin Versi Baru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 31 Mei 2019, 07:52 WIB
Sekjen PBB: Multilateralisme Atau Perang Dingin Versi Baru
Antonio Guterres/Net
rmol news logo Dunia saat ini beresiko terjun ke dalam pelanggaran hukum dan Perang Dingin versi baru jika multilateralisme gagal diterapkan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu peringatan yang dikeluarkan oleh Sekretaris Jenderal Amerika Serikat Antonio Guterres saat berbicara di kota Aachen, Jerman barat, di mana dia dianugerahi Hadiah Charlemagne tahunan karena mempromosikan persatuan Eropa (Kamis, 30/5).

Guterres menggambarkan bahwa Uni Eropa merupakan pilar multilateralisme yang terlalu besar untuk gagal. Karena itulah, Guterres menyerukan blok 28 negara itu untuk mengambil peran utama dalam pertempuran untuk mempertahankan tatanan global berbasis aturan.

"Jika Anda ingin menghindari Perang Dingin yang baru, jika Anda menginginkan tatanan multilateral yang nyata, maka kita harus memiliki negara-negara Eropa sebagai pilar yang kuat untuk itu," kata Guterres setelah diberikan medali di Coronation ornate aula kota Aachen, seperti dikabarkan Reuters.

Hadiah Charlemagne merupakan penghargaan tahunan yang pertama kali diberikan pada tahun 1949. Penghargaan itu dinamai raja abad pertengahan yang pada tahun 800 dimahkotai kaisar dari sebuah pemerintahan yang membentang di Eropa dan memerintah sebagian besar Perancis, Jerman, zaman modern dan Eropa Tengah dari Aachen.

Di antara sederet tokoh dunia yang pernah dianugerahi penghargaan itu adalah Presiden Prancis Emmanuel Macron, Paus Francis dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill di Inggris.

Dalam kutipannya, panitia hadiah mengatakan Guterres, yang juga merupakan mantan perdana menteri Portugal, telah dipilih untuk advokasi kerja sama, toleransi, pluralisme dan kerja sama multilateral. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA