Hal itu dipastikan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Frederica Mogherini, pada Sabtu (1/6).
Amerika Serikat diketahui menuduh raksasa teknologi China itu melakukan spionase industri, menerima subsidi yang tidak adil, dan memiliki hubungan yang terlalu dekat dengan pemerintah China.
"Posisi yang kami miliki saat ini jelas tidak (untuk melarang Huawei)," kata Mogherini dalam wawancara dengan
Channel News Asia di sela-sela Dialog Kepala Keamanan Shangri-La di Singapura.
Dia menjelaskan, beberapa negara Uni Eropa telah mengatakan mereka tidak melihat penggunaan peralatan Huawei sebagai resiko keamanan.
Bahkan, awal tahun ini operator nirkabel terkemuka Belanda, KPN, memilih Huawei untuk menyediakan peralatan untuk jaringan nirkabel 5G.
Meski begitu, Mogherini, yang gelar resminya adalah Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan dan Wakil Presiden Komisi Eropa, menggambarkan hubungan Uni Eropa dengan China adalah kompleks.
Dia menekankan bahwa Uni Eropa bekerja sama dengan China dalam banyak sektor, seperti perubahan iklim dan kesepakatan nuklir Iran.
Tetapi kedua belah pihak jelas memiliki sistem dan nilai yang berbeda ketika menyangkut sistem politik demokrasi dan hak asasi manusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: