Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Fake News, Negosiator Korea Utara Dieksekusi Mati

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Senin, 03 Juni 2019, 11:12 WIB
Fake News, Negosiator Korea Utara Dieksekusi Mati
Negosiator nuklir Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) Kim Hyok Chol/Net
rmol news logo Kabar mengenai eksekusi mati negosiator nuklir Korea Utara tengah ramai dibicarakan. Diawali laporan Chosun Ilbo, lalu dimuat New York Times.

Disebutkan dalam pemberitaan bahwa negosiator nuklir Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) Kim Hyok Chol dieksekusi di bandara Mirim, Pyongyang, pada bulan Maret lalu.

Mirim adalah sebuah bandara kecil di timur Pyongyang yang berada persis di sisi Sungai Taedong.

Eksekusi itu disebutkan akibat kegagalan penandatanganan MOU antara pemimpin tertinggi Korut Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pertemuan di Hanoi, Vietnam, akhir Februari.

Masih menurut media Korea Selatan, Hyok Chol dieksekusi bersama empat pejabat Kementerian Luar Negeri lainnya.

Selain Kim Hyok Chol, Wakil Ketua Partai Pekerja Korea,  Kim Yong Chol juga ikut menjadi korban dari kegagalan MOU tersebut. Berbeda dengan Hyok Chol, Kim Yong Chol dikatakan dikirim ke kamp kerja paksa dan pendidikan ulang di Provinsi Jagang.

Berita mengenai eksekusi ini dibantah oleh sumber tidak resmi.

Dalam pesan singkat yang dikirimnya mengenai laporan itu, dia menulis: “Fake news.”

Ketika ditanya apakah itu berarti semua orang yang dikatakan dieksekusi dan dikirim ke kamp kerja paksa dalam keadaan baik-baik saja, sang diplomat kembali menjawab singkat.

“You will see,” tulisnya.

Pertemuan kedua antara Kim Jong Un dan Donald Trump di Hanoi, Vietnam, akhir Februari lalu gagal menemui kesepakatan.

Informasi yang diperoleh redaksi dari sumber-sumber tidak resmi Korea Utara mengatakan bahwa Kim Jong Un enggan menandatangani MOU yang sudah disiapkan dalam pertemuan-pertemuan teknis sebelumnya. Penyebabnya karena di tengah pertemuan Trump mengajukan satu persoalan yang tidak pernah dibicarakan sebelum itu.

Trump sendiri mengakui dirinya mengajukan satu hal yang kelihatannya tidak disangka-sangka oleh Kim Jong Un.

Di akhir pertemuan Trump dan Kim Jong Un memperlihatkan sikap yang baik-baik saja.

Keduanya sepakat bahwa pertemuan berakhir dengan kesepakatan untuk tidak menandatangani MOU.

Setelah kegagalan penandatanganan MOU itu sikap Trump pada Kim Jong Un tetap bersahabat. Dia misalnya tidak memandang penting uji coba misil yang dilakukan Korea Utara akhir-akhir ini. Dia juga menyetujui pandangan Korea Utara yang mengatakan bakal calon presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden memiliki IQ yang rendah.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA