Hal itu lantaran komentarnya baru-baru ini tentang rencana perdamaian Amerika Serikat terbaru.
Friedman pekan lalu mengatakan, Israel memiliki hak untuk mencaplok setidaknya sebagian dari wilayah Tepi Barat yang diduduki. Komentarnya itu dilontarkan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh
New York Times, Sabtu (8/6).
"Dalam keadaan tertentu, saya pikir Israel memiliki hak untuk mempertahankan beberapa, tetapi tidak semua, Tepi Barat," ujarnya
Menanggapi hal tersebut, pihak Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina dalam sebuah pernyataan (Minggu, 9/6), mengecam pernyataan Friedman dan menggambarkannya sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan regional.
"(Pernyataannya) perpanjangan kebijakan pemerintah Amerika Serikat, yang sepenuhnya bias terhadap pendudukan dan ekspansionisnya serta kebijakan kolonial," bunyi keterangan yang sama seperti dimuat
Al Jazeera.
"Alasan apa yang dapat membenarkan logika Friedman bahwa Israel memiliki hak untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat? Hukum internasional melarang aneksasi tanah dengan paksa, serta kenyataan yang dipaksakan oleh kekuatan pendudukan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: