Polisi mengatakan, penembakan itu terjadi pada Senin (10/6), ketika petugas polisi menghadapi seorang pria yang melakukan tindangan mengancam di stasiun kereta.
Channel News Asia, mengutip laporan lokal mengabarkan, beberapa saksi melihat pria itu telah melempar tas olahraga ke tanah dan berteriak bahwa dia punya bom.
Jurubicara kepolisian Swedia, Evelina Olsson menjelaskan bahwa petugas kemudian mendekati pria itu, namun dia terus bersikap mengancam.
"Sebuah situasi berkembang yang mengharuskan seorang petugas polisi untuk menembakkan senjata dinas mereka," tambah Olsson.
Pria itu kemudian segera dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, stasiun kereta api dievakuasi dan regu bom dipanggil untuk menetralisir stasiun.
Polisi mengatakan, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah peristiwa itu terkait teror atau tidak.
"Kami sedang menyelidiki apakah ini adalah peristiwa yang terisolasi, niat apa yang mungkin dimiliki pria ini, dan jika dia (bertindak) sendirian," jelasnya.
Akibat insiden itu, Polisi Malmo meningkatkan kehadirannya di tempat-tempat umum di seberang kota yang berpenduduk lebih dari 300.000 orang itu.
Selain itu, lalu lintas kereta api ke dan dari stasiun telah ditangguhkan karena insiden itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: