Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jerman Komitmen Lanjutkan Perjanjian Nuklir 2015 Dengan Iran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 11 Juni 2019, 06:58 WIB
Jerman Komitmen Lanjutkan Perjanjian Nuklir 2015 Dengan Iran
Seorang wanita berjalan melewati mural yang menunjukkan bendera Iran/Net
rmol news logo Jerman tetap mempertahankan komitmen untuk mendukung perjanjian nuklir bersejarah 2015 dengan Iran yang juga dikenal sebagai Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).

Hal itu ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas saat berkunjung ke Teheran awal pekan ini (Senin, 10/6).

Kendati begitu, Mass menjelaskan bahwa negaranya tidak dapat melakukan keajaiban dalam menghadapi tekanan Amerika Serikat terhadap Iran.

Dalam kunjungannya itu, Maas juga mengatakan bahwa Inggris, Prancis dan Jerman, yang merupakan tiga negara yang juga menandatangani JCPOA, berencana untuk melanjutkan kesepakatan itu meski tahun lalu Amerika Serikat menariknya.

"Posisi ketiga negara Eropa kami adalah bahwa kami mendukung JCPOA dan kami ingin melanjutkan komitmen kami tetapi kami tidak dapat melakukan keajaiban," katanya pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.

Dia mencatat bahwa Berlin, London dan Paris bekerja untuk memberikan Instrumen dalam Mendukung Pertukaran Perdagangan (INSTEX) yang merupakan saluran pembayaran yang mereka luncurkan pada Januari lalu untuk melindungi perdagangan dengan Iran dari sanksi ekonomi Amerika Serikat.

Lebih lanjut Maas mengatakan, hengkangnya Amerika Serikat dari kesepakatan itu menyebabkan Iran kesulitan menerima manfaat penuh dari perjanjian itu. Namun Uni Eropa melakukan yang terbaik untuk menebusnya ke Teheran.

"Jerman masih mendukung JCPOA dan kami percaya Iran harus dapat menggunakan keuntungan ekonominya," sambungnya.

"Kami ingin perdagangan Iran dan pertumbuhan ekonominya meningkat melalui INSTEX dengan Eropa dan itu adalah hak Iran untuk menikmati keuntungan finansial JCPOA," tutupnya seperti dimuat Press TV. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA