Dukungan itu diutarakan melalui jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang pada Senin (10/6).
Dia menekankan bahwa Beijing terus mendukung pemimpin wilayah semi-otonom itu, Carrie Lam, yang memperjuangkan RUU tersebut meski ada gelombang protes akhir pekan kemarin.
"Kami dengan tegas menentang campur tangan pihak luar dalam urusan legislatif (Hong Kong)," kata Shuang, seperti dimuat
Al Jazeera.
"Beberapa negara telah membuat beberapa pernyataan yang tidak bertanggung jawab tentang amandemen," tambahnya.
Sementara itu, media pemerintah China awal pekan ini mengeluarkan kecaman kepada penyelenggara protes yang digelar di Hong Kong pada Minggu (19/6) karena dinilai berkolusi dengan Barat. Diduga ada pertemuan antara tokoh-tokoh oposisi Hong Kong dan pejabat senior Amerika Serikat, termasuk Sekretaris Negara Mike Pompeo dan Ketua DPR Nancy Pelosi.
"Sangat penting bahwa beberapa pasukan internasional telah secara signifikan memperkuat interaksi mereka dengan oposisi Hong Kong dalam beberapa bulan terakhir," begitu bunyi editorial dalam
Global Times edisi bahasa mandarin, seperti dikutip
Al Jazeera.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: