Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Vatikan Dukung Alumni Cipayung Gelar Konferensi Perdamaian Internasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 11 Juni 2019, 07:43 WIB
Vatikan Dukung Alumni Cipayung Gelar Konferensi Perdamaian Internasional
Ketua Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (FORKOMA PMKRI) Hermawi Franziskus Taslim di Vatikan/Net
rmol news logo Vatikan memberikan dukungan akan rencana Konferensi Perdamaian Internasional yang akan dilaksanakan oleh Alumni Cipayung. Konferensi itu rencananya diadakan di Roma Italia, Kairo Mesir dan Jakarta.

Dukungan Vatikan ditegaskan oleh Sekretaris Dewan Kepausan Untuk Dialog Antar Umat Beragama, Markus Solo Kewuta SVD saat menerima kunjungan Ketua Forum Komunikasi Alumni PMKRI Hermawi Franziskus Taslim yang didampingi Ketua Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) AM Putut Prabantoro, di Vatikan awal Juni ini (3/6).

Dewan Kepausan Untuk Dialog Antar Umat Beragama menilai, rencana Konferensi Internasional Perdamaian itu selaras dengan semangat Deklarasi Abu Dhabi yang ditandatangani antara Pimpinan Tertinggi Gereja Katolik Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Ahmad Al Thayyeb pada Februari 2019 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Deklarasi Abu Dhabi tentang Perdamaian itu sendiri berjudul "Documento Sulla Fratellanza Umana Per Pace Mondiale E La Convivenza Comune” atau “Sebuah Dokumen tentang Persaudaraan Umat Manusia Untuk Perdamaian dan Hidup Bersama”. Dokumen yang bersejarah itu diterjemahkan dalam tujuh bahasa, termasuk Inggris, Arab, Jerman dan Italia.

Menurut Markus Solo Kewuta SVD, Deklarasi Abu Dhabi merupakan sebuah dokumen yang memiliki makna propetis atau kenabian. Hal itu berarti, deklarasi ini memuat hal-hal yang merupakan batu sandungan di dalam perjalananan umat manusia menuju masyarakat yang damai, adil dan makmur secara kasat mata.

Batu sandungan itu dipalarkan secara gamblang untuk mengingatkan umat manusia mengenai masalah-masalah yang harus ditelusuri bersama secara jujur untuk menemukan solusinya bersama.

“Jadi ini merupakan dokumen dengan makna prophetis,” ujarnya, sebagaimana keterangan yang diterima redaksi Kantor Berita RMOL.

Sebelumnya, Hermawi Franziskus Taslim, sebagai Ketua Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (FORKOMA PMKRI) menyampaikan keinginan Forum Alumni Cipayung untuk menyelenggarakan Konferensi Internasional Perdamaian sebagai tindak lanjut dari Deklarasi Abu Dhabi.

Selain FORKOMA, Forum Alumni Cipayung terdiri dari Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (PA GMNI), Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII), dan Pengurus Nasional Persatuan Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PN PS-GMKI).

Menurut Taslim, konferensi tersebut akan berlangsung dalam tiga seri yang masing-masing diadakan di Vatikan, di Kairo, Mesir dan di Jakarta, Indonesia.

Taslim menjelaskan harapannya lebih lanjut, agar konferensi perdamaian di Vatikan dapat dibuka oleh Paus Fransiskus, sementara di Kairo, konferensi diharapkan dibuka oleh Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi. Sedangkan di Jakarta, dia berharap konferensi dapat dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo.

“Terkait dengan rencana besar konferensi perdamaian ini, pengurus lengkap Forum Alumni Cipayung akan beraudiensi dengan Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan masukan dan sekaligus dukungan terkait dengan rencana ini," jelasnya.

"Dalam konteks perdamaian ini, konferensi Forum Alumni Cipayung ini diharapkan akan memberi dampak yang positif bagi perdamaian dunia sebagaimana diharapkan Deklarasi Abu Dhabi,” sambung Taslim.

Lebih lanjut dia menambahkan, konferensi perdamaian Forum Alumni Cipayung ini merupakan agenda dan sekaligus momentum strategis untuk Indonesia dan sekaligus menegaskan posisi sentralnya dalam mewujudkan perdamaian global.

“Jika ada observer dari dunia internasional yang ingin menghadiri konferensi perdamaian Alumni Cipayung, kami sangat terbuka. Hanya saja mekanisme sedang digodok bersama agar tujuan konferensi perdamaian Alumni Cipayung ini sesuai dengan misinya," ungkap Taslim.

"Konferensi ini juga merupakan cara Indonesia mewujudkan perdamaian dunia sebagaimana yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA