Para penumpang kapal itu terdiri dari 28 orang pria dan 31 orang wanita serta lima anak-anak.
Mereka ditemukan terdampar di pulau Rawi di Taman Nasional Tarutao di provinsi Satun selatan Thailand setelah kapal mengalami masalah mesin.
Belum jelas apakah puluhan warga Rohingya itu adalah korban perdagangan manusia atau imigran ilegal.
"Semua orang akan diselidiki untuk melihat apakah mereka adalah korban perdagangan atau imigran ilegal," kata seorang pejabat Taman Nasional yang menolak disebutkan namanya, seperti dimuat
.
Diketahui, pelayaran ilegal kerap dilakukan sejumlah warga Rohingya yang berupaya melarikan diri dari Myanmar karena diskriminasi dan adanya tindakan dari pihak militer. Mereka kerap mencoba berlayar ke Malaysia, atau sejumlah negara Asia Tenggara lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: