Huawei semua dijadwalkan untuk meluncurkan laptop baru pada awal minggu ini.
Namun, kepala perangkat konsumen Huawei, Richard Yu mengatakan kepada
CNBC bahwa pihaknya tidak dapat memasok PC karena daftar hitam tersebut.
Dia menyayangkan hal tersebut dab menambahkan bahwa produk itu sendiri mungkin harus dihapus.
"(Itu) tergantung pada berapa lama Daftar Entitas akan berada di sana," tulisnya dalam sebuah pesan.
Daftar Entitas yang dimaksud merujuk pada daftar pihak asing yang dinilai oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat menimbulkan potensi keamanan nasional atau ancaman kebijakan luar negeri.
Secara khusus, Huawei dituduh oleh Amerika Serikat melakukan penipuan bank untuk menghindari sanksi Iran, dan menghalangi keadilan.
Akibatnya, perusahaan lain dengan aktivitas bisnis di Amerika Serikat dilarang menjual atau mentransfer teknologi ke perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu, kecuali mereka memiliki lisensi khusus.
Pihak Huawei sendiri membantah melakukan kesalahan, dan mengatakan bahwa klaim Amerika Serikat merupakan ancaman keamanan yang tidak berdasar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: