"Itu adalah pandangan komite bahwa wabah itu adalah darurat kesehatan di DRC dan wilayah tersebut, tetapi tidak memenuhi kriteria darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," kata komite ahli badan kesehatan PBB dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (14/6) setelah pertemuan darurat.
"Terlepas dari hasil dari musyawarah, wabah ini sangat darurat," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa melalui telepon dari DRC, seperti dimuat
.
Virus tersebut diketahui telah menewaskan lebih dari 1.400 orang sejak wabahnya yang paling mematikan kedua dalam sejarah diumumkan pada Agustus tahun lalu setelah muncul di provinsi Kivu dan Ituri di DRC timur.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: