Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Iran: Insiden Kapal Tanker Bukti Mendesaknya Dialog Regional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 15 Juni 2019, 11:38 WIB
Iran: Insiden Kapal Tanker Bukti Mendesaknya Dialog Regional
rmol news logo Iran dengan tegas menolak klaim Amerika Serikat bahwa mereka di balik insiden tanker 13 Juni lalu.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Iran menyebut klaim tidak berdasar itu sebagai kampanye Iranophobia AS yang lain

Dua kapal tanker minyak diserang di Teluk Oman. Kemarin (Jumat, 14/6), militer AS merilis sebuah video yang menunjukkan pasukan Pengawal Revolusi Iran sedang mengeluarkan sebuah tambang limpet yang gagal meledak dari salah satu kapal tanker minyak yang disasar di dekat Selat Hormuz.

Iran menilai justru perang ekonomi AS dan kehadiran militernya yang besar telah menjadi sumber utama ketidakamanan serta ketidakstabilan di wilayah Teluk Persia yang lebih luas. Di samping itu juga ancaman signifikan terhadap perdamaian dan keamanannya.

"Peringatan, sekali lagi, tentang semua paksaan, intimidasi, dan perilaku memfitnah A.S., Iran mengungkapkan keprihatinannya atas insiden mencurigakan bagi para tanker minyak yang terjadi," ujar pernyataan itu.

Iran pun menyerukan kepada komunitas internasional untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam mencegah kebijakan dan praktik AS yang ceroboh serta berbahaya dalam meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.

Republik Islam Iran menegaskan bahwa satu-satunya solusi untuk ketegangan di wilayah ini adalah keterlibatan aktif dan konstruktif semua negara kawasan dalam konteks dialog yang murni berdasarkan rasa saling menghormati, inklusivitas, dan prinsip-prinsip dasar hukum internasional.

"Insiden baru-baru ini dan situasi regional saat ini berfungsi sebagai bukti mendesaknya dialog regional tersebut," imbuh pemerintah Iran.

Sebelumnya, CPC Corporation Taiwan menyatakan kapal tanker Front Altair yang mengangkut 75 ribu ton naptha diduga terkena serangan torpedo sekitar pukul 04.00 waktu setempat.

Kapal yang dimiliki Frontline Norwegia tersebut membawa naptha yakni bahan baku petrokimia dari Ruwais di Uni Emirat Arab. Frontline Norwegia mengatakan kapal mereka terbakar di Teluk Oman.

Serangan itu merusak lambung kapal tanker Kokuka Courageous yang sedang dalam perjalanan dari Arab Saudi ke Singapura.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA