Konfirmasi kehadiran itu, disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Yisrael Katz, di tengah protes besar dari pihak Palestina terhadap konferensi tersebut.
"Israel akan hadir dalam Konferensi Bahrain, dan semua format sedang dibuat," ujar Katz kepada
Channel 13 Ibrani, seperti diberitakan ulang oleh
Russia Today, Minggu (16/6).
Format yang dimaksud Katz berkenaan dengan status hubungan antara Israel dengan Bahrain. Sebagaimana diketahui, kedua negara itu sama sekali tidak terkait dalam satu hubungan diplomatik resmi hingga saat ini.
Katz menyebutkan, 2019 menjadi tahun yang sangat penting bagi Israel. "Karena kami di tahun ini mendapat tantangan dan ancaman yang sangat besar, termasuk juga banyaknya peluang yang hadir," imbuhnya.
Konferensi Ekonomi Bahrain adalah konferensi yang digelar atas inisiatif dari Amerika Serikat. Konferensi ini, bertujuan untuk mendorong investasi di wilayah Palestina dalam kerangka "
Deal of the Century".
Palestina, secara tegas menolak dan memboikot konferensi yang sedianya akan digelar pada 25 dan 26 Juni di Ibukota Bahrain itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: