Bukan tanpa alasan, pasalnya kunjungan Xi ke Korea Utara dilakukan hanya satu minggu jelang KTT G20 di Jepang, di mana Xi dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut-sebut akan bertemu untuk membahas perang dagang.
Profesor keamanan Asia-Pasifik dan kebijakan luar negeri China di Universitas Sydney, Jingdong Yuan, menilai bahwa di tengah perang dagang, China ingin mengingatkan Trump tentang pengaruhnya di Pyongyang, di mana dia gagal membangun negosiasi nuklir.
"Isyaratnya adalah bahwa China tetap menjadi pemangku kepentingan yang kritis," kata Jingdong.
"Anda tidak dapat mengabaikan China dan China dapat memainkan peran yang sangat penting," katanya kepada
AFP.
Dia menambahkan bahwa Xi dapat menggunakan perjalannya ke Pyongyang itu sebagai "chip tawar-menawar" dalam perang perdagangan dengan Amerika Serikat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: