Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemakaman Mohamed Morsi Bertentangan Dengan Tradisi Mesir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 18 Juni 2019, 22:01 WIB
Pemakaman Mohamed Morsi Bertentangan Dengan Tradisi Mesir
Penjagaan di lokasi pemakaman Morsi/Al Jazeera
rmol news logo Mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi dimakamkan di Kairo timur hari ini (Selasa, 18/6). Dia menghembuskan napas terakhir setelah sebelumnya pingsan di pengadilan pada hari Senin (17/6).

Putranya, Ahmed Morsi, melalui unggahan di Facebook menjelaskan, sang ayah dimakamkan saat fajar bersama tokoh-tokoh senior Ikhwanul Muslimin.

Dia menjelaskan, Morsi dimakamkan di wilayah Madinat Nasr, Kairo setelah pihak berwenang menolak memberikan izin untuk pemakaman di provinsi asal Morsi, Sharqiya, Delta Nil.

Pemakamannya dihadiri oleh keluarga dan kerabat.

"Kami memandikan jasad tubuh mulianya di rumah sakit penjara Tora, melakukan shalat untuknya di masjid penjara, penguburannya dilakukan di pemakaman untuk pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin," tulis Ahmed.

Pengacara Morsi, Abdel Moneim Abdel Maksoud, seperti dimuat Al Jazeera membenarkan bahwa Morsi dimakamkan di pemakaman Al-Wafaa wa al-Amal, Selasa pagi.

Morsi, yang merupakan tokoh terkemuka dalam kelompok Ikhwanul Muslimin, menjadi presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis pada tahun 2012, satu tahun setelah pemberontakan Arab Spring menyapu 30 tahun kekuasaan Presiden Hosni Mubarak.

Namun dia digulingkan pada Juli 2013 menyusul protes massa dan kudeta militer yang dipimpin oleh Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi saat ini, setelah itu dia segera ditangkap dan ditahan.

Penasehat Kebijakan Luar Negeri di Institut Eropa untuk Hukum Internasional dan Hubungan Internasional, Mahmoud Refaat menilai, pemakaman Morsi bertentangan dengan tradisi Mesir.

"Dalam tradisi Mesir, yang dianggap sangat sakral, kami menguburkan mayat di siang hari, baik setelah shalat subuh, shalat zuhur di siang hari atau setelah shalat asar di sore hari," kata Refaat di Twitter.

"Memaksa keluarga Morsi untuk menguburnya di tengah malam dengan hanya dua putranya yang hadir, dan tanpa istrinya, hanya menegaskan bahwa (otoritas) Mesir tidak memiliki rasa hormat dan sedang diperintah oleh Emirates," tambahnya, merujuk pada ikatan politik antara pemerintah el-Sisi dan Uni Emirat Arab. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA