Menurut seorang pejabat kepresidenan Prancis, Bonne melakukan perjalanan ke Iran pada 19 Juni untuk mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan tujuan berkontribusi pada peningkatan ketegangan di kawasan.
Diplomat itu adalah pakar Timur Tengah, dan pernah bertugas sebagai penasihat bagi kedutaan Perancis di Teheran pada tahun 2003 hingga 2006.
Kunjungannya ke Iran dilakukan setelah Menteri Luar Negeri Perancis Jean Yves Le Drian mengumumkan bahwa Paris akan meningkatkan upayanya untuk mengurangi ketegangan akibat penarikan Amerika Serikat secara sepihak dari perjanjian nuklir Iran 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
"Kami ingin menyatukan upaya kami sehingga ada proses de-eskalasi yang dimulai," kata Le Drian seperti dimuat
Press TV.
"Masih ada waktu dan kami berharap semua aktor menunjukkan sikap lebih tenang. Masih ada waktu, tetapi hanya sedikit waktu," sambungnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: