Diketahui bahwa Iran dan Amerika Serikat semakin bersitegang setelah Teheran menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak atau drone Washington awal pekan ini.
Amerika Serikat menuduh Iran menembak drone itu di wilayah perairan internasional. Sementara Iran menyebut, drone ditembak karena masuk ke wilayah kedaulatan Iran.
Situasi semakin memburuk ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari ini (Jumat, 21/6), dalam sebuah cuitan di Twitter mengatakan bahwa dia telah memblokir serangan balasan terhadap Iran.
"10 menit sebelum serangan saya menghentikannya, tidak sebanding dengan menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak," tulisnya.
Rusia menilai bahwa situasi tersebut sangat berbahaya bagi Iran dan membawa konflik ke ambang perang. Rusia menuduh Amerika Serikat sengat memicu ketegangan dengan Iran.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov meminta Washington untuk mempertimbangkan kemungkinan konsekuensi dari konflik dengan Iran. Dia memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan di Teluk akan sangat berbahaya.
Sementara itu, jurubicara Kremlin Dmitry Peskov juga mendesak semua pihak terkait untuk menahan diri.
"Situasi di Teluk Persia sangat tegang. Kami sangat prihatin tentang hal itu, kami mengikuti situasi dengan hati-hati dan kami meminta semua pihak yang terlibat untuk menahan diri," ujarnya, seperti dimuat
Al Jazeera.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: