Cetak biru kompromi itu mengisyaratkan pembentukan badan pemerintah beranggotakan 15 orang yang akan membentuk pemerintahan sipil. Badan tersebut akan terdiri dari delapan warga sipil dan tujuh anggota militer.
"Kami berpikir bahwa penerimaan kami terhadap proposal adalah lompatan besar menuju pemenuhan tujuan revolusi, yang adalah kebebasan, perdamaian dan keadilan," kata pemimpin protes Babiker Faisal seperti dimuat
.
lIni akan menempatkan negara di jalur yang benar untuk menciptakan periode transisi yang akan mengantar demokrasi berkelanjutan," sambungnya.
Di sisi lain, Dewan Militer Transisi yang berkuasa (TMC) belum memberikan keputusannya atas proposal Ethiopia tersebut.
Diketahui bahwa para jenderal yang berkuasa dan para pemimpin gerakan protes telah terlibat dalam perselisihan selama berminggu-minggu mengenai bentuk pemerintahan transisi negara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: