Termasuk di antara anak-abak tersebut adalah tiga anak yatim dari militan Australia yang terkenal, Khaled Sharrouf.
Pemerintah Australia mampu mengevakuasi anak-anak tersebut secara rahasia bersama kelompok-kelompok bantuan.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa anak-anak tersebut berada di masa suram dan rumit.
 "Fakta tentang orang tua membahayakan anak-anak mereka dengan membawa mereka ke zona perang adalah tindakan tercela," kata Morrison.
"Namun, anak-anak tidak boleh dibiarkan karena kejahatan orang tua mereka," sambungnya, seperti dimuat
BBC.
Dia menambahkan bahwa keputusan untuk melakukan evakuasi itu secara diam-diam bukanlah perkara mudah.
 "Keamanan nasional Australia dan keselamatan karyawan dan pribadi kami selalu menjadi pertimbangan kami yang paling penting dalam masalah ini," katanya.
Badan amal Save the Children mengatakan mereka menemukan lebih dari 2.500 anak asing saat ini berada di kamp-kamp Suriah. Mereka terjebak dalam konflik karena dibawa oleh orangtua mereka.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: