Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Direkur IMF: Pembangunan Ekonomi Di Tepi Barat Dan Gaza Harus Padat Karya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 27 Juni 2019, 08:24 WIB
Direkur IMF: Pembangunan Ekonomi Di Tepi Barat Dan Gaza Harus Padat Karya
Direktur IMF Christine Lagarde/Net
rmol news logo Pendekatan ekonomi yang digagas Amerika Serikat sebagai solusi konflik Israel-Palestina merupakan pijakan yang baik untuk membantu Paletina bangkit dari keterpurukan ekonomi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde, mengatakan dalam sesi pembukaan Konferensi Perdamaian di Bahrain (Rabu, 26/6) bahwa butuh perjuangan untuk membangun kembali ekonomi di negara-negara yang dilanda konflik.

Dia menambahkan bahwa pertumbuhan di Tepi Barat dan Gaza yang harus padat karya.

"Ini tidak bisa berupa pertumbuhan apa pun di Tepi Barat dan Gaza, itu harus menjadi pekerjaan yang intensif," tambahnya, sembari mengutip pertanian, pariwisata dan konstruksi sebagai sektor yang akan menyerap banyak tenaga kerja.

Data IMF sendiri menunjukkan bahwa angka pengangguran berada di 30 persen di Tepi Barat dan 50 persen di Gaza. Ekonomi Palestina menderita akibat blokade Israel dan Mesir selama bertahun-tahun, serta pemotongan bantuan asing baru-baru ini.

Di antara 179 proyek infrastruktur dan bisnis yang diusulkan adalah koridor transportasi senilai 5 miliar dolar AS untuk menghubungkan Tepi Barat dan Gaza.

Rencana perdamaian yang diusung eh Penasihat Khusus Gedung Putih Jared Kushner itu diketahui menempatkan ekonomi sebagai pendekatan utama.

Namun pendekatan itu ditentang oleh Palestina karena menilai bahwa sektor politik harus lebih dulu dibenahi. Rincian politik dari rencana itu belum dirilis.

Pakar Timur Tengah yang berbasis di Amerika Serikat yang menghadiri acara tersebut, David Makovsky menilai bahwa rencana itu tidak dapat terealisasi dalam waktu dekat.

"Visi ekonomi harus dikaitkan dengan menyelesaikan seluruh konflik, dan ini tidak membawa orang Israel dan Palestina lebih dekat bersama. Jadi saya tidak optimis rencana ini dapat terwujud dalam waktu dekat," kata Makovsky, seperti dimuat Al Jazeera. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA