Hal itu disampaikan Pengamat Timur Tengah, Yon Machmudi, saat dihubungi
Kantor Berita RMOL, Kamis (27/6).
"G20 sebagai wadah untuk memperkuat terutama kerjasama ekonomi, agar masing masing negara mendapatkan manfaat," ujar Ketua Prodi Pascasarjana Kajian Timur Tengah dan Islam Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI) ini.
Dia menambahkan, G20 membuka peluang setiap negara anggota mencapai kemajuan ekonomi melalui kerja sama investasi perdagangan.
Hal lain yang disampaikan Yon adalah kemungkinan KTT G20 akan membahas isu keamanan.
Dalam kaitan ini, diharapkan Presiden Joko Widodo bisa mengangkat isu kemerdekaan dan pembangunan ekonomi Palestina. Terutama yang terkait dengan New Deal of Century yang menurut Yon lebih menguntungkan Israel.
Juga mengaitkannya dengan isu-isu pasca konferensi ekonomi "Peace for Prosperity" di Manama, Bahrain, hari Selasa lalu (25/6).
Palestina menolak kedua hal ini.
"(Jokowi) bisa menitipkan isu yang berkaitan dengan Palestina. Walaupun kita ketahui bahwa Saudi Arabia dengan Amerika dan negara-negara lain seperti Mesir dan Uni Emirat Arab sudah merancang semacam New Deal of Century yang ditawarkan yang pada hakekatnya menguntungkan Israel," tuturnya.
"Sementara posisi Indonesia tetap tidak mengakui Israel dan tidak mengakui Yerussalem sebagai bagian dari ibu kota Israel, paling tidak bisa menyampaikan posisi Indonesia, dan Saudi Arabia pada khususnya memberikan kontribusi yang ril ke dalam perdamaian Palestina yang lebih adil," tuturnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: