Ketika keduanya duduk untuk foto-foto di awal pertemuan resmi pertama mereka dalam hampir satu tahun terakhir, Trump mengatakan kepada Putin, "Tolong jangan ikut campur dalam pemilu" dan kemudian mengulangi kalimat itu dengan menunjukkan jari ketika Putin dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo tersenyum lebar.
Dimuat
Politico, komentar yang tampaknya spontan itu kemungkinan akan menjadi bumerang tersendiri, di mana Demokrat dan Republik bisa saja mengecam Trump karena tidak menganggap serius laporan penasihat khusus Robert Mueller soal campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 di Amerika Serikat.
Pertemuan Trump dan Putin tersebut adalah pertemuan pertama mereka sejak Mueller menyimpulkan penyelidikannya atas dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016.
Badan-badan intelijen Amerika Serikat menyimpulkan bahwa Rusia berada di belakang upaya untuk mempengaruhi pemilihan presiden dengan kampanye serangan siber dan berita palsu yang disebar di media sosial.
Namun laporan khusus penasihat Mueller mengatakan bahwa mereka tidak menetapkan bahwa kampanye Trump secara konspirasi berkomplot dengan Rusia untuk mempengaruhi pemilihan.
Hubungan Amerika Serikat dan Rusia sendiri diketahui telah memburuk selama bertahun-tahun, terutama setelah aneksasi Krimea oleh Rusia pada tahun 2014 lalu. Kedua negara juga berada pada dua kubu yang berkonfrontasi dalam hal dukungan di Suriah.
Namun Trump tampaknya berupaya mencari hubungan yang lebih baik dengan Putin untuk mengatasi sejumlah masalah.
"Merupakan kehormatan besar untuk bersama Presiden Putin," kata Trump pada kesempatan yang sama.
"Kami memiliki banyak hal untuk dibahas, termasuk perdagangan dan termasuk beberapa perlucutan senjata," sambungnya, seperti dimuat
BBC.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.