Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Israel Tahan Dan Interogasi Menteri Palestina Untun Urusan Yerusalem

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 30 Juni 2019, 22:54 WIB
Israel Tahan Dan Interogasi Menteri Palestina Untun Urusan Yerusalem
Penjagaan di sekitar komplek Al Aqsa/Net
rmol news logo Israel menahan dan menginterogasi Menteri Palestina untuk Urusan Yerusalem Fadi al-Hadami akhir pekan ini.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Jurubicara kepolisian Israel Micky Rosenfeld menyebut bahwa Hadami ditahan karena kegiatan yang dilakukan di Yerusalem. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal kegiatan apa yang dimaksud sehingga berujung pada penangkapannya.

Sementara itu, media Palestina melaporkan bahwa polisi Israel telah menangkap Hadami dari rumahnya di Yerusalem pada Minggu dini hari (30/6), setelah menggeledah tempat itu.

Sumber itu mengatakan, lima pria Palestina lainnya juga ditangkap pada hari yang sama di lokasi berbeda di Yerusalem, Betlehem dan selatan Hebron di Tepi Barat yang diduduki.

Kelima pria itu diidentifikasi oleh media Palestina termasuk Haydar dan Alaa Dirbas yang ditangkap di Rumah Sakit Maqasid di Yerusalem Timur yang Diduduki, dan Ihab Saeed yang ditangkap dari desanya di dekat Yerusalem. Namun pihak berwenang Israel tidak berkomentar mengapa pria-pria itu ditangkap.

Selain itu, alasan penangkapan Hadami juga tidak dijelaskan lebih lanjut. Akan tetapi AFP, dengan mengutip sumber anonim yang dekat dengan informasi, menyebut bahwa penangkapan Hadami kemungkinan terkait dengan pendampingannya dengan presiden Chili selama kunjungan ke kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem beberapa hari yang lalu.

Awal pekan kemarin Hadami tampak terlihat bersama Presiden Chili Sebastian Pinera dalam tur ke situs suci titik tersebut. Hal itu membuat Israel geram dan menilainya sebagai pelanggaran peraturan atas kunjungan kepala negara.

Mengomentari kunjungan itu, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah Israel menganggap serius setiap pelanggaran kedaulatan Israel di Temple Mount, terutama yang melanggar prosedur yang disepakati.

"Kita harus membedakan antara kebebasan beribadah mutlak yang dijaga Israel (dan) memastikan bahwa kedaulatan kita atas Bukit Bait Suci tidak dirugikan," tambahnya.

Sementara itu, media Israel, dikutip Al Jazeera, melaporkan bahwa kementerian menerima surat resmi dari Kedutaan Besar Chili hari itu dan menjelaskan bahwa kunjungan Pinera ke kompleks Al-Aqsa adalah kunjungan pribadi, dan bukan kunjungan kenegaraan.

Status Al-Aqsa, yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, merupakan salah satu masalah paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina.

Al-Aqsa adalah situs paling suci bagi umat Yahudi. Namun juga situs paling suci bagi umat Islam setelah Mekah dan Madinah. Al-Aqsa saat jni dikelola oleh Wakaf Muslim tetapi diamankan oleh polisi Israel. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA