Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rizal Ramli Ikut Komentari Pertemuan Donald Trump Dan Kim Jong Un, Ini Katanya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Senin, 01 Juli 2019, 06:10 WIB
Rizal Ramli Ikut Komentari Pertemuan Donald Trump Dan Kim Jong Un, Ini Katanya
Kim Jong Un dan Donald Trump dalam pembicaraan di DMZ/Repro
rmol news logo Perkembangan situasi berupa penurunan ketegangan di Semenanjung Korea juga menjadi perhatian kalangan ekonom Indonesia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Minggu sore (30/6) waktu setempat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara, Kim Jong Un, bertemu di kawasan demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea.

Pertemuan mendadak ini diinisiasi oleh twit Trump saat dirinya masih berada di Osaka, Jepang untuk menghadiri KTT G20.

Tidak disangka, undangan yang informal dan tidak lazim dalam standar protokoler kenegaraan di manapun itu disambut baik Kim Jong Un.

Ekonom senior Indonesia, DR. Rizal Ramli, termasuk yang surprised melihat jalannya pertemuan ketiga Trump dan Kim itu.

Menurut Rizal Ramli, bila ketegangan di Semenanjung Korea dikurangi, Korea Utara dapat menjadi salah satu kekuatan ekonomi alternatif di kawasan. Seperti yang dialami Vietnam, menurut Rizal.

“Dalam beberapa tahun ke depan, bila ketegangan di Semenanjung Korea dikurangi, Korea Utara dapat mengurangi pengeluaran di bidang pertahanan dan memberikan perhatian penuh pada sektor ekonomi. Seperti Vietnam di akhir 1990an,” ujar Rizal Ramli sambil menambahkan, Korea Utara akan “mengejar” itu semua dalam 15 tahun.

Mantan Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan ini menceritakan pengalamannya ikut “mengawal” pembangunan ekonomi di Vietnam. Di tahun 2002, dirinya dan dua ekonom dari Prancis dan Rusia diminta oleh Program Pembangunan PBB (UNDP) untuk mereview rencana pembangunan 20 tahun yang sedang disusun Vietnam.

Dalam pandangan Rizal dan kedua koleganya ketika itu, Vietnam dapat diyakinkan bahwa Vietnam bisa mencapai target pertumbuhan mereka dalam waktu 20 tahun.

“Korea Utara menyukai model pembangunan ekonomi Vietnam. Lebih pas dibandingkan dengan model pembangunan ekonomi Korea Selatan,” demikian ujar mantan Menko Maritim dan Sumber Daya ini. rmol news logo article 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA