Supertanker itu sendiri adalah Grace 1. Kapal itu berangkat pada Kamis pagi (4/7).
Pasca penghentian dan penyitaan kapal itu, Iran segera memanggil duta besar Inggris di Teheran. Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi menegaskan bahwa penyitaan itu ilegal.
Sementara itu, pemerintah Gibraltar dalam sebuah pernyataan mengatakan, mereka memiliki alasan yang masuk akal untuk percaya kapal itu membawa pengiriman minyak mentah ke Kilang Banyas di Suriah.
"Kilang itu adalah milik entitas yang dikenai sanksi Uni Eropa terhadap Suriah," kata Kepala Menteri Gibraltar Fabian Picardo.
Sanksi Uni Eropa terhadap pemerintah Suriah yang dilanda perang diketahui telah diberlakukan sejak Mei 2011.
"Dengan persetujuan saya, pelabuhan dan agen penegakan hukum kami meminta bantuan dari Marinir Kerajaan dalam melakukan operasi ini. Kami telah menahan kapal dan muatannya," kata Picardo seperti dimuat
Al Jazeera.
Sementara itu, pejabat Menteri Luar Negeri Spanyol Josep Borrell mengatakan, Gibraltar menahan supertanker itu setelah ada permintaan dari Amerika Serikat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: