Begitu kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berada di Beijing, Kamis (5/7).
"Saya percaya kita dapat menemukan solusi untuk masalah ini dengan mempertimbangkan sensitivitas kedua belah pihak," kata Erdogan seperti dimuat
Turki sendiri diketahui merupakan satu-satunya negara mayoritas Muslim yang mengkritik China atas penahanan sekitar satu juta etnis Uighur dan sebagian besar minoritas Muslim lainnya di wilayah Xinjiang.
Namun Erdogan melunakkan nada bicaranya setelah bertemu Presiden China Xi Jinping awal pekan ini di Beijing.
China sendiri kerap membantah adanya kamp-kamp penahanan untuk muslim Uighur. China menekankan bahwa kenyataan yang terjadi adalah warga Uighur ditempatkan di
China membantah menahan orang-orang di pusat pendidikan kejuruan yang diklaim dibuat demi bertujuan menjauhkan warga dari ekstremisme agama.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: