Tambang Sawahlunto Menarik Dibikin Film, Ada Yang Tertarik?

"Kalau ada ketertarikan dari pihak-pihak non pemerintah ya film. Paling efektif tuh, kita bikin suatu film, setting-nya di Sawahlunto,"  tutur Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid dalam jumpa pers di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (7/7).

Promosi tambang batu bara Ombilin Sawahlunto melalui film bercermin dari film Laskar Pelangi di Bangka Belitung. Alhasil, banyak wisatawan tertarik untuk mengunjungi lokasi film yang diadaptasi dari novel karya Andera Hirata itu.

"Ya inget aja keberhasilan Laskar Pelangi ya, menarik perhatian orang ke Belitung Timur, yang dilihat kan bangunan sekolahnya mau rusak yakan, Belitung itu indah, tapi film itu memotret kehidupan yang sebetulnya gak senang-senang amat, tapi toh orang datang berbondong-bondong," tuturnya.

Film tersebut juga harus dibuat menarik bercerita tentang tambang batu bara Ombilin Sawahlunto.

"Setting-nya diolah sedemikian rupa sehingga menambah daya tarik, saya sih cukup percaya diri bahwa ini akan bisa menarik perhatian," lanjutnya.

Bahkan bila perlu, kata Hilmar, fasiliitas kereta api di Sawahlunto diaktifkan kembali. Dengan begitu, menarik semakin banyak pengunjung untuk datang ke tambang peninggalan kolonial yang ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia kategori budaya ini.

"Jadi diaktifkan kembali kalau perlu dipersering, itu akan sangat-sangat membantu. Untuk bus juga, guna meningkatkan (pengunjung)," tandasnya.