Hal itu dipastikan oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Senin (8/7).
Penyataan IAEA ini membenarkan langkah yang sebelumnya diumumkan oleh Iran.
"(Jenderal Badan Energi Atom Internasional) Direktur Jenderal Yukiya Amano telah memberi tahu Dewan Gubernur IAEA bahwa pemeriksa Badan pada 8 Juli memverifikasi bahwa Iran memperkaya uranium di atas 3,67 persen U-235," begitu kata seorang juru bicara IAEA, merujuk pada uranium fisil-235 isotop.
Sebuah laporan IAEA kepada negara-negara anggota yang diperoleh oleh
Reuters memuat laporan di mana IAEA telah memverifikasi tingkat pengayaan menggunakan monitor pengayaan online.
Selain itu, sampel juga telah diambil untuk dianalisis.
Namun IAEA tidak mengatakan dengan tepat pada tingkat kemurnian apa Iran memperkaya uraniumnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: