Kementerian Pertahanan Perancis mengatakan bahwa rudal Javelin buatan Amerika Serikat itu tidak pernah dimaksudkan untuk diserahkan ke kelompok mana pun, karena rudal tidak bisa digunakan dan rencananya akan dihancurkan.
Namun, rudal-rudal itu ditemukan di sebuah kamp di selatan ibu kota Tripoli, dan kabarnya digunakan oleh pasukan yang setia kepada Jenderal Haftar.
Pasukan Jenderal Haftar saat ini diketahui berjuang untuk menguasai Tripoli dengan melancarkan serangkaian serangan sejak April lalu.
Keempat rudal itu ditemukan pada bulan Juni lalu ketika pasukan yang setia kepada pemerintah yang didukung PBB menyerbu sebuah kamp dan kemudian menemukan senjata itu.
Perancis mengakui kepemilikan atas senjata itu.
"Senjata-senjata ini untuk melindungi pasukan yang melakukan misi intelijen dan anti-teror," begitu pernyataan Kementerian Pertahanan Perancis (Rabu, 10/7), seperti dimuat
BBC.
Namun diegaskan bahwa rudal itu rusak dan tidak dapat digunakan. Rudal disimpan sementara di sebuah depo sebelum dihancurkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: