Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

AS Bentuk Koalisi Untuk Lindungi Perairan Iran Dan Yaman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 11 Juli 2019, 07:36 WIB
AS Bentuk Koalisi Untuk Lindungi Perairan Iran Dan Yaman
Donald Trump dan Jenderal Dunford/Net
rmol news logo Amerika Serikat bergerak maju dalam intervensi yang dikakukan di Yaman.

Kali ini, negeri Paman Sam bersiap membuat koalisi militer multinasional untuk melindungi perairan di sekitar Iran dan Yaman.

Termasuk dalam wilayah perairan yang akan dilindungi adalah Selat Hormuz dan Bab al-Mandab. Dua wilayah perairan itu secara strategis merupakan lokasi penting, karena menyediakan akses dari Samudra Hindia ke Teluk dan Laut Merah.

Sekitar seperlima minyak yang dikonsumsi secara global melewati Selat Hormuz, yang menghubungkan Samudra Hindia dengan Teluk. Sementara tanker minyak yang menuju dari Timur Tengah ke Eropa melalui Laut Merah harus melalui Bab al-Mandab.

Kepala Staf Gabungan militer Amerika Serikat, Jenderal Joseph Dunford pada Rabu (10/7), mengatakan bahwa dia ingin memastikan kebebasan navigasi di wilayah itu.

Dia menambahkan, Amerika Serikat kini sedang berbicara dengan sejumlah negara dengan keinginan politik untuk mendukung rencana tersebut.

Bila koalisi terealisasi, maka Amerika Serikat akan menyediakan kapal komando dan kontrol untuk memimpin upaya pengawasan.

Namun, Amerika Serikat berharap agar negara-negara lain dapat menawarkan kapal untuk membangun patroli di dekatnya serta mengawal kapal-kapal komersial yang membawa bendera mereka melalui daerah tersebut.

"(Amerika Serikat) bekerja secara langsung dengan militer untuk mengidentifikasi kemampuan khusus yang harus dimiliki masing-masing negara untuk mendukung inisiatif tersebut," jelasnya seperti dimuat BBC.

Jenderal Dunford mengatakan ukuran inisiatif tergantung pada jumlah negara yang memutuskan untuk mengambil bagian.

"Dengan sejumlah kecil kontributor, kita dapat memiliki misi kecil," katanya.

"Kami akan memperluas itu karena jumlah negara yang bersedia berpartisipasi mengidentifikasi diri mereka sendiri," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA